Rancangan Tugas Akhir MK Kreativitas
(REVISI)
Disusun oleh : Kelompok 6
Lisdiana Sani N. Hrp (11-002)
Islahati Batubara (11-008)
Rika Damayanti (11-018)
Ayu Puspita (11-078)
Liandra Khairunnisa (11-100)
Lisdiana Sani N. Hrp (11-002)
Islahati Batubara (11-008)
Rika Damayanti (11-018)
Ayu Puspita (11-078)
Liandra Khairunnisa (11-100)
Membuat aksesoris (Meronce)
Meronce adalah teknik membuat benda pakai atau benda hias
dari bahan manik-manik atau biji-bijian yang dirangkai dengan benang. Ada dua
macam manik-manik yang biasa digunakan untuk meronce. Jenis pertama adalah
manik-manik yang terbuat dari bahan alam seperti manik-manik batu, kayu, kulit
kerang, biji-bijian, dan mutiara. Jenis kedua yaitu manik-manik yang terbuat
dari bahan buatan seperti manik-manik kaca, mutiara imitasi, dan manik-manik
plastik. Bahan roncean terdiri dari dua bagian yaitu :
(1)
Bahan Alam, Bahan dari alam yang
dapat dibuat menjadi hiasan dengan teknik meronce, contohnya kulit kerang dan biji-bijian
(biji sawo, biji srikaya, biji jarak, biji kapuk randu)
(2)
Bahan Buatan, Bahan buatan biasanya
adalah bahan hasil olahan yang diproduksi dari pabrik dan mudah didapat di toko
yang menyediakan benda kerajinan, seperti mote-mote atau manik - manik yang
terbuat dari plastik, kaca dan logam. Bahan-bahan ini umumnya lebih awet
ketimbang bahan alami dari biji-bijian.
Kegiatan meronce dilakukan melalui dua tahap, yaitu (1)
Tahap perancangan dan (2) Tahap pembuatan.
1. Tahap Perancangan Karya
Untuk merancang karya roncean dapat dilakukan dengan cara
menggambar di kertas karya benda roncean yang hendak dibuat. Sebaiknya berikan
juga keterangan bahan yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
kita dalam membuat karya benda tersebut.
2.
Tahap Pembuatan Karya
Membuat Roncean Aksesoris Manik-manik
Alat dan Bahan :
- Manik– manik (bentuk dan warna disesuaikan dengan keinginan masing-masing)
- Benang
- Jarum
- Pengait
Cara Membuat :
-
Gunting benang sepanjang yang anda inginkan
-
Masukkan benang ke dalam jarum
-
Selanjutnya, dengan bantuan jarum masukkan manik – manik sampai
penuh
-
Sekarang, aksesoris indah roncean pun telah jadi.
Strategi 4P dalam Pengembangan Kreativitas
Kreativitas : Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk
(4P)
Setiap
orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk menggunakapkan
dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan kadar yang
berbeda-beda. Sehubungan dengan pengembangan kreativitas dan untuk memenuhi tugas
akhir performa kelompok mata kuliah kreativitas, kami menggunakan teori
Pribadi, Pendorong, Proses dan Produk (4P) yang menjadi aspek penunjang
kreativitas. Berikut adalah penjabaran teori 4 P :
1. Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan atau ekspresi dari
keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah
yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi
yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk yang
inovatif. Jika dikatikan dengan performa
kelompok kami, yang terdiri dari 5 orang, kami adalah individu-individu dengan
kreativitas yang berbeda-beda. Setelah bergabung dalam satu kelompok, ketika
kami mendiskusikan performa apa yang akan kelompok tampilkan, kami menunjukkan
kreativitas kami dari cara berfikir yang ditunjukkan dengan penyampaian
pendapat yang berbeda-beda. Awalnya kelompok kami berencana untuk melakukan
kegiatan menyulam tetapi karena terkendala oleh beberapa anggota kelompok yang tidak
mahir menyulam akhirnya kami membatalkan rencana tersebut dan setelah melakukan
brainstorming kembali memutuskan untuk melakukan kegiatan meronce. Kegiatan
meronce yang kami lakukan adalah kegiatan membuat aksesoris berupa kalung dan
gelang dengan bahan manik-manik.
2. Pendorong
Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan
dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya
sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat
berkembang dalam lingkungan yang mendukung tetapi dapat pula terhambat dalam
lingkungan yang tidak menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di dalam
lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan
dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu.
Dalam kelompok kami, bakat kreatif berupa ide-ide
tentang performa kelompok mulai bermunculan ketika pemberitahuan mengenai tugas
akhir performa kelompok di sampaikan di dalam kelas. Setiap anggota kelompok
memiliki motivasi untuk menyelesaikan
tugas ini dengan baik. Salah satu contoh motivasi internal yang ada dalam diri
tiap-tiap anggota kelompok adalah menampilkan performa dengan sebaik-baiknya
sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan dalam mata kuliah kreativitas.
Deadline yang diberikan dan dukungan dari dosen serta teman-teman juga menjadi
menjadi motivasi dan dorongan bagi kelompok dalam pengerjaan preforma kelompok.
3. Proses
Untuk mengembangkan kreativitas, perlu diberi
kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Penting untuk memberi kebebasan
kepada individu untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu saja dengan
persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan. Pertama-tama yang perlu
dilakukan adalah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau
terlalu cepat menuntut dihasilkannya produk-produk kreatif yang bermakna.
Dalam proses pengerjaan performa kelompok, kelompok
sempat menyibukkan diri untuk memikirkan konsep dan pengerjaan performa yang
akan ditampilkan. Kelompok memulai prosesnya dengan brainstorming, setelah
adanya keputusan untuk membuat roncean berupa kalung dan gelang dari
manik-manik, kelompok membuat konsep dan mempostingnya di blog masing-masing
kemudian barulah kelompok membeli alat
dan bahan roncean selanjutnya,kelompok meluangkan satu harian penuh untuk
menghasilkan produk berupa kalung dan gelang. Proses kreativitas dirasakan
berperan ketika kelompok melakukan kegiatan meronce.
4. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan
produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan,
yaitu sejauh mana keduanya mendorong
(press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan)
kreatif. Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif, dan dengan
dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, maka
produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan timbul.
Setiap individu dalam kelompok ingin menghasilkan
kalung dan gelang yang cantik dan menarik. Kondisi ini berkaitan dengan pribadi
dan lingkungan yang mendukung setiap individu dalam menghasilkan produk roncean
terbaiknya. Ketika anggota kelompok secara internal termotivasi untuk
menghasilkan roncean yang cantik dan menarik ia akan bekerja secara
sungguh-sungguh sehingga dengan kesungguhannya jadilah gelang dan kalung hasil
roncean yang bagus. Ketika setiap orang dalam kelompok menghasilkan roncean
yang cantik dan menarik, performa kelompok akan semakin baik karena setiap
anggota kelompok telah memberikan usaha terbaik mereka yang terlihat dari hasil
yang menarik secara merata di dalam
kelompok.
Kalung dan gelang hasil roncean merupakan produk
kreatif yang bermakna bagi kelompok.
Setiap anggota terlibat secara aktif dalam pengerjaan produknya dan
memberikan waktu serta tenaganya secara sungguh-sungguh sehingga hasil roncean
yang akan ditampilkan dalam performa kelompok terlihat cantik dan menarik.
Lingkungan yang mendukung berupa kesempatan memilih bahan, kesempatan untuk
berekspresi secara pribadi melalui hasil roncean dan motivasi untuk mendapatkan
nilai tertinggi menjadi hal-hal lainnya dalam kegiatan meronce sehingga
kelompok dapat menghasilkan produk berupa aksesoris hasil roncean yang terlihat
cantik dan menarik.
Terima Kasih :)